Jumat, 04 Februari 2011

.t.e.r.i.m.a. .k.a.s.i.h.

senja menyelimuti langit...magrib telah berlalu, aku masih saja disana, duduk terpekur bagai sedang memikirkan sesuatu yang sangat dalam *padahal kosong, pikiranku betul betul kosong saat itu*
di sebuah mesjid, letaknya tepat ditengah tengah desa rumah tinggalku, desa yang telah membesarkankanku.

menunggu kah?

oh tidak, aku hanya mencoba berpikir, hingga mataku tertuju pada mimbar kayu di depan sana
mimbar yang tak sedikit pun berubah dari dulu hingga kini... mimbar yang menjadi saksi berbagai kejahilan masa kecilku... mimbar yang tiba tiba saja mengingatkanku padamu...
oh, dimana kau sekarang??
tiba tiba aku ingat sekali hari itu

seperti biasanya, menghabiskan waktu antara sholat magrib hingga isya, sebuah rutinitas wajib seperti tadarrus, belajar tajwid, dan mendengarkan taujih, namun kadang diselingi dengan mengerjakan tugas sekolah, bercerita dan bercanda satu sama lain, dan malam itu tak ada kegiatan rutin seperti biasanya,
jadi waktu aku habiskan untuk mengerjakan tugas sekolah dengan tema "menggambar"
hey, apa kau tahu, dulu aku paling tidak suka dengan mata pelajaran seni, apalagi menggambar...
dengan sangat berat hati aku meminta tolong untuk di beri petunjuk untuk menyelesaikan gambar itu *baca: digambarkan* akhirnya suara terbanyak jatuh padamu...
aku: gambarkan dong... tolong yah yah
kau: iiih, masa gambar begitu saja tidak tahu, kau itu taunya apa sih?
aku: @$%#&&($!>>*^%^
kau: belajar gambar sendiri dulu nanti saya perbaiki
aku: nanti tidak selesai, besok dikumpul *muka memelas*
kau: owh, merepotkan deh... sini... *dengan sangat sangat terpaksa*
aku: yes yes (yahoo)
beberapa saat...
kau: sudah jadi
aku: wow... cantikk... *pergi tanpa berterima kasih*

kau dan aku dekat,,, hampir semua orang tahu, tapi untuk urusan mengerjakan PR kau paling susah diajak kompromi, "minta tolong kerja PR itu bukannya suruh orang kerjakan" <<>
aku tak peduli, yang penting aku nyaman berteman denganmu, yah ber-teman-, waktu itu aku masih sangat kecil untuk memahami perasaan yang lain...
hubungan itu mengingatkanku pada pasangan Moose dan Camellia di film "Step Up 3D"
teman kecil, meski tak seumuran, tapi bersama sama tumbuh hingga remaja, tumbuh sebagai seorang teman, teman yang begitu akrab...
seperti sebelumnya, aku senang bahkan sangat senang berteman denganmu.
hingga suatu malam...
selepas sholat isya, aku pulang bersama ibuku, rumah dan mesjid jaraknya lumayan dekat sekitar 100 meter, malam itu kau keluar dari mesjid lebih duluan dan tinggal berdiri di pinggir jalan dekat penjual bakso yang mangkal di depan mesjid...
jahilku muncul tiba tiba, berniat menendang kakimu saat lewat disana, tapi belum sampai, kuurungkan niatku, aku tahu persis sifat mu, kau akan membalas, dan saat itu ada ibu ku...kuputuskan jalan dengan tenang, tapi tiba tiba ada mobil melaju kencang, aku terdorong dan lepas saja menendang kaki mu *tanpa disengaja*.. kau marah, dan langsung memukul kepalaku dari belakang
huaahhh.... aku tak kuat membayangkan kejadian itu lagi...
sudah jatuh, tertimpa tangga pula...bagaimana kau melakukannya...
waktu itu aku kelas 6 SD, kau kelas 2 SMP
berbagai sumpah serapah di dalam dada tertahan di mulutku, dan hanya keluar melalui bulir bulir air mata, bukan karena sakitnya pukulan itu, tapi dada yang lebih sesak kau melakukannya di depan ibuku..
hanya ada satu kata > "aku membencimu, seumur hidup"
benar saja...
besok, lusa, dan besoknya lagi...seminggu, sebulan, setahun....
canda itu tak ada lagi, tawa denganmu tak terdengar lagi, debat masalah sepele juga tak ada
hingga akhir tahun ketiga, kau datang meminta maaf
saat itu aku sudah cukup dewasa untuk memahami kata kataku tiga tahun silam >> "membencimu seumur hidup"
aku memaafkan mu...
dan usai semuanya, saat itu kau memutuskan meminta maaf, karena kau akan pergi dari tempat ini, untuk waktu yang tak terbatas, bahkan mungkin tak akan kembali lagi...
and that time i realize "you the first" touching my heart *ebuseeeeettttttt*
yah, kira kira 7 tahun silam, dan hingga saat ini, aku tak pernah mendengar kabarmu lagi... :-)

aku berutang terima kasih, begitu banyak yang telah kau lakukan untukku, tak satupun kata terima kasih dariku....
terima kasih telah mengizinkan ku menjadi temanmu

terima kasih telah mengerjakan tugas tugasku

terima kasih telah menginspirasi ku *menggambar, mulai SMP aku senang sekali menggambar, hingga saat SMA, aku ingat sekali guru seniku yang berkata: you have talent in making picture*

terima kasih telah mengajarkan ku merasakan

terima kasih menjadikan mu yang pertama dan terakhir *orang yang paling lama tidak saling menyapa* entah sebesar apa rasa benci dihatimu padaku, tapi aku yakin benciku saat itu lebih besar...

semua membuatku bertambah kuat menjalani hidup saat ini....

terima kasih... (worship)

3 komentar:

  1. :'( huhuhu,,,,sayang skali.....
    coba cari tau kabarnya... (okok)

    BalasHapus
  2. ingin sekali melihat kalian berdua bertegur-sapa kembali.... :)

    saya kok yakin yaa, suatu hari nanti pasti BISA... Hhhhhhhe

    _Cakki MitaMita_

    BalasHapus
  3. @ranran: sepertinya tidak usah... (okok)

    @cakkimitamita: sayang sekali dia sudah tak pernah menampakkan batang hidungnya lagi, *kira kira sejak kita SMP kelas 3* (okok)

    BalasHapus

Lihat Juga