Sabtu, 09 Oktober 2010

sebuah pilihan

Alhamdulillah, akhirnya blogger.com terbuka juga disini pemirsa *sok penting amat sih*, setelah kira-kira sebulan lamanya tidak pernah saya buka... sebenarnya ingin sekali menulis dari kemarin, hanya saja blogger.com tak bersahabat dengan modem... hehe, bukan pembelaan karena tidak ngepost.. (haha)

Bahan cerita sebenarnya tak ada, tapi ingin sekali, yah di`ada`kan saja lah, bukan untuk mengeluh dan mencari simpati, semata mata ingin berbagi, jika ada yang bisa kawan-kawan petik, sangatlah beruntung, namun jika tidak, harusnya saya beristigfar sebanyak-banyaknya, agar di ampuni oleh-Nya.. *sok bijak ini*

kuliah-kamar-kuliah-kamar dst.

aktifitas yang cukup membosankan, tak ada lagi aktifitas yang dulu
kuliah-rapat-koordinasi-himpunan-pkm-kamar-jokka sekalikali...
rasanya aneh saja, melewati sebuah kebiasaan yang hampir menyita waktu tiap hari, ada yang hilang, melayang begitu saja... saat memutuskan dan memilih hari itu...

di telfon
ichal: che, mau masuk divisi apa?
saya: divisi apa maksudnya?
ichal: BEM
saya: ow, maaf teman, saya tidak bisa
ichal: serius tidak ingin jadi pengurus BEM
saya: tidak.

di kampus, semua sibuk mempersiapkan pelantikan, upgrading, dan seterusnya, dan saya?? datang kuliah, selesai kuliah kabur... hanya hari kamis yang berbeda, mengawas praktikum, dan memeriksa laporan. kuliah sebenarnya sudah tidak padat-padat amat. tapi itulah pilihan, saya tidak ingin munafik, tapi saya juga tak bisa menganggap teman-teman saya munafik, menjadi pengurus BEM untuk poin 600, yup mandat... nilai A.. menjadi pengurus itu berarti berani bertanggung jawab. bertanggungjawab menyelesaikan semua program kerja. bukan sekedar nebeng nama, untuk dapat mandat. saat di tanya seperti ini: memangnya kau tidak mau mandat nya, poinnya 600 loh, jawaban ku: poin, buat apa poin begitu, punyaku sudah tumpah-tumpah tuh.. (haha) bukan sombong, hanya saja mungkin rumit jika ingin dijelaskan panjang lebar pada mereka, yang notabenenya tahu, hanya tak sadar *cuih.

Sekarang, satu-satunya aktifitas yang betul betul terasa sangat menyita waktu adalah nge'virtual..
yah, selain mengerjakan tugas-tugas kuliah yang saya anggap tak terlalu padat jika dibandingkan dengan semester-semester lalu. Virtual yang ternyata bisa membuat lena... *melenakan maksudnya* hingga lupa waktu, lupa makan, dan lupa dia.. *dia siapa? curcol* (lol) tapi sama Dia tidak dong... keukeuh...

Sebentar lagi, mungkin bisa dibilang tinggal menghitung bulan, kampus merah ini saya tinggalkan, dengan sebuah gelar, insya Allah *doakan yah kawanku*. Dan sekarang saya memutuskan untuk jauh dari kelembagaan, entah itu betul atau sebaliknya, banyak yang seperti saya, pergi begitu saja. Padahal sejujurnya dulu, saat mahasiswa baru, saya sempat berpikir, minimal sampai di pengurus BEM lah, setelah itu konsen untuk menyelesaikan kuliah, begitulah saat itu banyak sekali inspirator bagi saya, untuk mengharumkan lembaga ini, hanya saja sekarang, setelah melihat realita sesungguhnya, ternyata tak sejalan lagi, tidak semudah yang saya pikir sebelumnya, dan memang saya akui telah terjadi sebuah degradasi baik kuantitas, maupun kualitas kader. entah dimana letak kesalahan pengkaderan... bukan hanya di lembaga internal kampus, eksternal pun seperti itu.

Tapi adakah yang mempu menyalahkan siapa-siapa?
ternyata tak ada, karena itu semua adalah konsekuensi dari sebuah pilihan.
yah, itulah sebuah pilihan, yang mengajarkan kita untuk menjadi seseorang yang sebenar-benarnya orang, dari pilihan-pilihan yang telah kita pilih *ya iyalah*, entah itu pilihan yang tepat menurut orang lain ataukah sebaliknya, tapi yang menjalani kan kita sendiri...

Selamat memilih kawan-kawan ku, dan tetap semangat (gym)...

Lihat Juga