Senin, 02 November 2009

Forever Islam




Islam, secara harfiah: ketundukan, penyerahan diri, keselamatan, kedamaian, kesejahteraan, namun dalam konteks agama: penyerahan diri sepenuhnya dan ikhlas kepada Tuhan semata. Dalam islam, Allah adalah Sang Pencipta dan yang lain adalah ciptaan, keduanya terpisah, tak pernah bertumpang tindih, artinya pencipta bukan ciptaan, separuh manusia, separuh Tuhan, atau sejenisnya. Sebaliknya, ciptaan tidak memiliki sifat dan atribut Sang Pencipta.

Ada tiga agama yang disebut sebagai agama samawi, atau lazimnya juga disebut sebagai “tiga agama Ibrahim”, yakni Islam, Nasrani (Kristen) dan Yahudi. Faktor-faktor sejarah tertentu telah menyebabkan evolusi agama. Yudaisme muncul setelah nabi Isa datang untuk mengajak rakyat Israel untuk menyembah Tuhan dan menerimanya sebagai utusan-Nya. Akan tetapi, sebagian orang, meskipun pengikut taat Nabi Musa, menolak ajaran Nabi Isa, sehingga menjadi kaum yang ingkar dan membentuk apa yang sekarang disebut Yudaisme. Mereka masih menunggu Almasih, meskipun dia sudah datang dalam wujud Nabi Isa. Agama Kristen dimulai ketika Nabi Isa diutus kepada rakyat Israel, dan pengikutnya menerima ajarannya dan menyembah Tuhan semata, sebagaimana yang dicontohkan Nabi Isa. Akan tetapi, setelah misinya selesai dan Nabi Isa diangkat menjadi Tuhan, gagasan trinitas diperkenalkan, yang didalamnnya Nabi Isa atau Yesus dikatakan menjadi salah satu dari tiga Tuhan. Paul, yang tak pernah bertemu Yesus atau melihatnnya selagi hidup, adalah orang pertama yang mengajarkan konsep ini, dan sejalan dengan waktu, konsep ini dianut resmi oleh gereja-gereja Kristen.


Akan tetapi, pada waktu itu, masih ada umat kristen monoteistik yang menentang perubahan dalam agama. Mereka menentang ajaran baru tentang ketuhanan Yesus, dengan kukuh meyakini ajarannya bahwa Yesus adalah seorang nabi. Lama setelah Yesus tiada, kompilasi Alkitab dimulai, dan kitab ini mengalami banyak perubahan, menghasilkan beberapa versi yang masih digunakan saat ini. Namun tak satupun mengandung ajaran Yesus yang lengkap dan akurat. Alkitab ini digunakan untuk mengajarkan ketuhanan Yesus, meskipun Yesus tidak pernah menyaksikan atau mengawasi penyusunannya, bahkan dia tidak ada didunia ketika ketuhanannya diajarkan. Yesus sendiri tidak pernah menyatakan dirinhya sebagai tuhan.


Ketika Muhammad, nabi dan utusan terakhir yang dikirim Tuhan kepada umat manusia, datang untuk mengajak umat kembali kepada agama yang diajarkan Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa, orang-orang segala bangsa, ras, bidaya, dan agama, termasuk Kristen dan Yahudi, menerima ajarannya, dan islam menjadi agama yang tumbuh paling pesat di dunia dan tetap demikian sampai hari ini. Akan tetapi, seperti sebagian orang yahudi pada zaman Yesus, sebagian orang menolak Nabi Muhammad sebagai utusan Tuhan dan terus menyebarkan dan berpegang pada ajaran lama, yaitu agama Kristen. Dengan demikian, mereka menjadi kaum yang ingkar karena menolak utusan Tuhan.

Sebagian orang membuktikan ketuhanan Yesus dengan mengacu pada mukjizat yang diperbuatnya. Akan tetapi, semua utausan Tuhan mempertunjukkan mukjizat dengan izin Tuhan untuk membuktikan kebenaran ajaran dan bahwa mereka bukan nabi palsu. Bukti fakta ini masih bisa ditemukan dalam Alkitab, yang mengutip Yesus ketika bersabda, “Jika kamu tidak melihat tanda dan mukjizat, kamu tidak percaya” (Yohanes 4:48). Tuhan menegaskan dalam Al-Quran bahwa mukjizat hanyalah tanda-tanda dari Tuhan ketika Dia menyebutkan ucapan Isa, “Sesungguhanya, aku telah datang kepadamu dengna membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu…” (QS Ali Imran 3:49). “Ajaranku tidak berasal dari diriku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus aku. Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu apakah ajaranku ini berasal dari Allah, ataukah dari diriku sendiri” (Yohanes 7:16-17).

“Dan aku datang bukan atas kehendakku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus aku. Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasaku?” (Yohanes 8:42-43). “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri (Yohanes 5:30). Bukankah mengherankan dan menyesatkan jika Tuhan yang Mahasuci dari kekeliruan, awalnya memberi tahu manusia melalui Nuh, Ibrahim, Musa, dan para Nabi lain bahwa menyembah-Nya semata adalah satu-satunya jalan ke syurga, tapi kemudian Dia berubah pikiran ketike mengirim Yesus nabi-Nya, dengan menyeru manusia untuk menyembah manusia disamping menyembah-Nya sebagai satu-satunya jalan ke syurga, padahal menurut pesan para nabi sebelumnya, itu adalah jalan ke neraka.

Barangkali mereka yang percaya pada perubahan pesan itu berarti menuduh Tuhan berdusta dan berubah ‘pikiran’, harus merujuk Alkitab yang masih memuat firman ini : “Allah bukan manusia, sehingga Dia berdusta, juga bukan anak manusian, sehingga Dia menyesal (Bilangan 23:19). Untuk menutup bagian ini, yang terbaik adalah dengan mengungkapkan firman Allah dalam kitab terakhirnya, Al-Quran : “Kebenaran itu dari Tuhanmu, karena itu , janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu (QS Ali Imran 3:60).

Dengan menjadi Muslim, setiap orang akan kembali kepada agama yang dimaksudkan Tuhan untuk setiap manusia, dan kembali kepada ajaran yang dipraktikkan oleh Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, Muhammad, serta para nabi dan rasul sebelumnya. Lebih jauh, dengan menjadi muslim, seseorang melakukan satu-stunya bentuk pengabdian atau penyembahan yang diterima Tuhan, Allah berfirman dalam Al-Quran yang terjemahannya sebagai berikut, “Barang siapa mencari agama selain Islam, maka dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi” (QS Ali Imran 3:85).

Jadi, alasan mengapa setiap orang harus menjadi Muslim menjadi jelas. Islam adalah satu-satunya jalan yang menjamin seseorang terhindar dari kerugian mutlak di akhirat, yaitu api neraka. Ketika seseorang menerima Islam dan mati dalam keadaan Muslim, dia dijamin masuk syurga. Sementara jika seseorang mati dalam keadaan bukan muslim, tempat kembalinya adalah neraka abadi, kalau dia pernah mendengar Islam pada masa hidupnya seorang muslim yang mati membawa dosa kemungkinan dimasukkan ke dalam neraka untuk pembersihan jika Allah menghendaki demikian, api dia tidak akan selamanya disana, karena sudah memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan Tuhan bagi manusia untuk masuk syurga, yaitu mati dalam keadaan Islam. Sebaliknya, tak peduli betapapun baiknya perilaku seorang nonmuslim, betapapun dia mengaku mencintai Allah, dia tak akan pernah masuk syurga, karena penerimaan akan keberadaan Tuhan dan pengakuan cinta kepada-Nya saja tidak cukup untuk mendapatkan pengampunan Tuhan, seperti difirmankan dalam Al-Quran, “katakanlah (Muhammad): ‘Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah maha pengampun lagi maha penyayang.” (QS Ali Imran 3:31)


Tak ada kata terlambat untuk menjadi seorang muslim Karena tak seorang pun yang tahu kapan dia akan mati, dan menunda kesaksian akan membahayakan jiwanya. Apapun alasannya, islam tetap adalah satu-satunya agama yang benar.

SURAT CINTA TERBUKA

Sahabat, apa kabar ? Semoga Allah, Sang Kekasih Sejati senantiasa memayungimu dengan rahmat-Nya. Sesungguhnya, limpahan cinta-Nya kepada segenap makhluk, begitu melimpah, tanpa batas. Oleh karena itu, letakkan jemari pada jantungmu, rasakan degubnya setiap saat. Adakah asma-Nya berdegub bersama aliran darahmu? Ia telah melukis kuasa-Nya pada wajahmu sehinggatercipta sebaik-baik rupa. Letakkan jemari pada hatimu dan akalmua, rasakan pelita ilmu dan hikmah yang menyala setiap waktu sehingga tercipta dunia yang indah tiada tara. Siapakah Ia Sang Pencipta? Yang meletakkan jantung hati dalam rongganya dan meniupkan ruh-Nya

Siapakah Ia Sang Pencipta? Yang telah meletakkan hikmah dan ilmu dalam wadahnya dan meniupkan cahaya-Nya.
I
a sungguh tak tertandingi dengan seseorang yang telah engkau letakkan padanya cinta sematimu.
Ia sungguh tak tertandingi dengan seseorang yang telah merampas rindumu setiap waktu. Apakah yang mengalir dalam nadimu saat menyandingkannya dengan-Nya? Degub nafsu dan keinginan meluap untuk memiliki, untuk menguasai, sepenuh-penuhnya.

Sahabat, cinta pada selain-Nya adalah semu belaka. Seperti fatamorgana. Benarkah ia sepenuhnya mencintaimu? Menerimamu apa adanya? Mendambamu walau engkau
mengecewakannya?

Benarkah cintanya setinggi gunung Fujiyama, sehingga untuk mendapatkan balas kasihmu, lautan berapi rela ia seberangi? Benarkah janji-janjinya bahwa ia ingin tetap berada disisimu apapun yang terjadi, meskipun topan badai menghadangmu walau kau senantiasa menyakitinya?

Tentu tidak. Sebab ia sebagaimana dirimu, hanya menginginkan jasad dan duniamu belaka. Ia mengnginkan sepenggal kesemuan yang terpancar indah dari ragamu. Percayalah, semua itu hanya angin belaka.

Adakah cinta sejati padamu dan dia tanpa karunia dari-Nya? Tentu tidak. Sebab cinta sejati adalah cinta dalam ketaatan pada-Nya, cinta sejati adalah menyatukan rasa dalam syariat-Nya.Percayakah engkau bahwa Ia tak pernah menghianati cinta kita, walau kita jarang menjenguk-Nya.
Percayakah engkau bahwa Ia selalu memberikan yang terbaik walau kita tak sejenakpun merindukan-Nya. Percayakah engkau bahwa Ia selalu menatap kita jenuh cinta walau kita tak sedetikpun bersujud pada-Nya. Sesungguhnya, kegembiraan-Nya menyambut seorang hamba yang bertaubat, lebih marak rasa yang terpancar dari seorang pengmbara yang menemukan kembali keledai dan perbekalannya, sementara ia dalam keadaan letih, lapar dan mengantuk. Selangkah kita mendekat pada-Nya, seribu langkah Ia mendekat pada kita.

Subhanallah

Sahabat, inilah janji-Nya pada kita makhluknya:

“Wahai anak adam, kenapa engkau tidak memperhatikan Aku? Tahukah engkau berada dalam pengawasan mata-Ku dalam kesepianku, dan kala nafsumu bergejolak. Ingatlah aku dan mintalah kepadaku agar aku cabut nafsu itu dari hatimu dan Aku pelihara engkau dari berbuat maksiat kepada-Ku dan Aku jadikan engkau benci kepada perbuatan itu. Akan aku mudahkan engkau menaati-Ku. Akan aku jadikan engkau cinta kepada ketaatan itu serta Aku jadikan dia indah dalam pandanganmu. Wahai anak adam, Aku hanya menyuruhmu agar supaya engkau meminta pertolongan kepada-Ku dan berpegang erat kepada tali agama-Ku, bukan untuk durhaka kepada-Ku dan berpaling dari-Ku. Dan jika tak begitu Aku akan menjauh diri darimu. Aku sebenarnya tidak memerlukan engkau dan engkaulah yang memerlukan Aku. Aku telah menciptakan dunia ini dan aku memudahan dia untuk memenuhi keinginanmu, tidak lain supaya engkau bersiap-siap untuk menemui-Ku dan engkau membawa perbekalan darinya, agar supaya engkau jangan berpaling dari-Ku dan kekal diatas bumi.

Ketahuilah olehmu, bahwa negeri akhirat itu adalah lebih baik bagimu daripada dunia ini, oleh sebab itu lebih baik bagimu daripada dunia ini. Oleh sebab itu, janganlah engkau pilih dari yang telah Aku pilihkan untukmu, dan janganlah engkau benci menemui-Ku, aku pun akan benci menemuinya, dan siapa saja yang rindu bertemu dengan-Ku, Akupun rindu menemuinya.” (Hadist Qudsi)

Sahabat,
Begitu indah janji cinta-Nya, jauh banget dari cinta syahwati yang kerap kali kita rasakan ketika melihat seseorang berwajah indah didekat kita. Jauh sekali dari cinta ragawi yang kadangkala lebih banyak menyakiti hati, jiwa dan raga.
Usia kita terbatas sahabat, Alangkah merugi jika kita memberikan cinta kita seluruhnya pada seseorang yang tak semestinya.

Cintailah manusia yang kau cinta secara sederhana

Cintailah bunga-bunga yang menawan secara sederhana

Cintailah kehidupan yang berlmpah kenikmatan secara sederhana

Cintailah apapun secara sederhana

Karena masih ada cinta yang teramat istimewa, yakni cinta pada Sang pemilik CINTA, Allahu Subhanahu Wa Ta’ala..

Teramat rugi jika engkau mengabaikannya.

Rabu, 14 Oktober 2009

keep smile



















Kenapa harus keep smile yah????

Ternyata, senyum itu memiliki pengaruh yang sangat besar bagi semua orang yang ada disekitar kita......

Senyum, sangat berpengaruh terhadap psikologi seseorang... baik yang memberi senyum, ataupun yang diberi senyum..

Kenapa bisa?????

yah pokoknya begitu deh... hehehe...
kalo ditilik dari kacamata islam, semua pasti tahu, kalo senyum itu ibadah sunnah.

so why not gitu loh......

just keep smile for everything.........

Untuk direnungkan

“Tuhanku

jika kupuja Engkau karena takut pada neraka,

bakarlah aku didalamnya,

dan jika kupuja Engkau karena mengharapkan surga,

jauhkanlah aku daripadanya.

Tetapi jika Engkau kupuja semata-mata karena Engkau (Ridho-Mu),

maka janganlan sembunyikan kecantikan-Mu yang kekal itu dari ku.”


Rabiah Al-Adawiyah
Basrah, Irak 713-801 H

Senin, 03 Agustus 2009

menjadi jujur

Oleh Samuel Mulia

1. Menjadi jujur itu baik. Hal yang mudah dinyatakan, tetapi susah untuk dijalankan... Apalagi jika ada yang mengatakan bahwa You Know Too Much !!!! Menjadi jujur yang penting adalah untuk diri sendiri, kalau ternyata bisa membantu orang lain, itu benar mulia

2. Berlatih menjadi jujur sama seperti berlatih menjadi pembohong.

3. Menanggung resiko dari sebuah kejujuran, tapi kalau tidak kuat juga tidak apa-apa. Manusia diciptakan dengan sebuah perbedaan kekuatan mental dan kekuatan menanggung beban. Lebih baik Anda jujur karena tidak kuat menanggung resiko, meski kalau takut terus bisa juga berakhir, jadi pembohong. Itu yang kemudian membuat kita tidak bisa tidur karena harus memikirkan ucapan apa lagi yang harus dikeluarkan karena awalnya sudah berbohong

4. Untuk tidak membohongi diri sendiri. Karena tidak jujur hanya memberi kesenangan sesaat. Saat kemudian kita menyendiri, dan menyadari akan kekhilafan itu, semua akan terasa sangat berat. Membebankan diri adalah salah satu bentuk penyikasaan terhadap diri itu sendiri

5. Untuk tidak menyakitii orang lain dengan sebuah kejujuran, apalagi saat kita dalam keadaan belajar, menjadi jujur sekaligus bijaksana memang sangat susah. Latar belakang setiap orang berbeda-beda, itu yang akhirnya menyebabkan seseorang berani jujur, jujur bijaksana, tidak berani atau belum berani jujur, atau bahkan menjadi pembohong seterusnya.....

Olehnya itu, berhati-hati Lah !!!
karena menjadi jujur memang tidak semudah membalikkan telapak tangan....


Rabu, 28 Januari 2009

Be New You !!!

Mengapa harus be new you???

Ok…
Untuk tahu jawabannya, silahkan baca seterusnya…
Mulailah dari HATI…
Mengapa harus dimulai dari hati ??
Jawabannya adalah sebab hati adalah kendaraan yang paling disukai setan untuk berbuat maksiat dan dosa,,,

Nah lo????
Lanjuuuttt……

Menurut Al-Ghazali dalam bukunya Ihya Ulumidin, mengatakan bahwa hati mengandung tiga pengertian yakni:
  1. Hati adalah segumpal daging yang di dalamnya ada lubang dan di dalam lubang itu ada darah hitam (dalam ilmu kedokteran disebut liver)
  2. Hati adalah sesuatu yang halus (lathifah) dan bersifat ketuhanan (rabbaniyah)
  3. Hati adalah nafs yang di dalamnya terhimpun dalam berbagai jenis, yakni muthmainnah, lawwamah, dan ammarah bissuu’i.
Ternyata kondisi hati yang disebutkan pada poin ketiga di atas adalah kondisi hati yang mempengaruhi diri kita secara keseluruhan.
Menurut Ustadz Cahyadi Takariawan dan Uztadz Ghazali Mukri dalam Kitab Tazkiyah yang merupakan telaah kitab Al-Bahrur Ra’iq Zuhdi war Raqa’I tulisan Dr. Ahmad Farid, menyebutkan ada tiga jenis hati yaitu hati yang sehat (qalbun shahih), hati yang mati (qalbun mayyit), hati yang sakit (qalbun mariidh).
Tanda hati yang sehat adalah sebagai berikut. Hati yang selalu mencintai, bergantung, khidmat, merindukan, taat, dan berorientasi kepada Allah SWT. Selain itu, hati yang sehat selalu merasa sayang, jika ia menghamburkan waktu tidak untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Ia bakal merasakan rugi
Tanda-tanda hati yang mati antara lain : hati yang tidak mengenal Allah SWT. Tidak menyembah kepada-Nya, serta hati yang tidak mencintai hal-hal yang diridhai dan dicintai-Nya. Ia selalu memperturutkan hawa nafsunya. Hidupnya hanya untuk selalu mencari kesenangan duniawi semata.
Tanda-tanda hati yang sakit adalah, hati yang hidup, tetapi dalam keadaan yang tidak sehat. Hal ini terjadi karena meskipun ia mengenal dan mencintai Allah, namun ia selalu kesulitan bertobat dan kembali kepada-Nya akibat ia begitu mudah memperturutkan hawa nafsunya daripada memenuhi hak Allah. Kondisi hati yang ketiga ini adalah kondisi hati yang paling parah, berbahaya dan gawat jika tidak segera dikenali dan diobati.
Nah, sekarang, mari kita pelajari beberapa upaya untuk mencegah kematian hati. Yang pertama adalah dzikir kepada Allah, aktivitas ini dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah agar selalu dalam lindungan-Nya. Apalah artinya kita yang kecil ini jika tidak dilindungi Allah, salah satu manfaat dzikir ini yakni dapat menggantikan ketaatan-ketaatan kepada-Nya jika dilakukan secara rutin dan dapat menduduki kedudukan yang sama. Padahal semua perbuatan sunnah tidak bisa menggantikan posisi zikir kepada-Nya.
Berikutnya adalah membaca al-Qur’an dan menghafalnya,nah membaca al-Qur’an ini adalah zikir yang paling utama dan menjadi pengobat penyakit hati paling manjur. Untuk itu perbanyak baca al-Qur’an dan mengerti artinya sekaligus menghafalkannya, jangan biasakan diri membaca hal-hal yang kurang bermakna… apa aja yah yang kurang bermakna itu??? Hmmm teman-teman jawab sendiri ajha deh,,,
Yang ke tiga adalah perbanyak istigfar, istgfar adalah upaya untuk memohon ampunan dan magfirah dari Allah. Ibadah ini menunjukkan kemampuan seseorang yang dapat mengenali kesalahan, dosa, dan kemaksiatan yang telah dilakukannya sehingga timbul perasaan menyesal dan niatan kuat untuk tidak mengulanginya lagi.
Yang ke empat adalah doa, doa merupakan ibadah yang tidak boleh dilupakan, semakin sering berdoa, maka semakin terpatri Allah dalam diri kita sehingga semakin dekat kita kepada-Nya. Seperti firman Allah dalam surah Al-Baqarah : 186. Baca sendiri yak… Nah selama ini kita telah tahu bahwa setelah berusaha, kita wajib berdoa. Doa yang dikabulkan adalah doa yang diucapkan sepenuh hati, diulang-ulang, bersabar dan tidak tergesa-gesa agar dikabulkan, memilih waktu makbul, dan makan makanan halal serta sehat.
Yang ke lima adalah shalawat kepada Rasulullah saw. Shalawat kepada Nabi Muhammad saw. Antara lain dapat menambah kecintaan kepada beliau, memenuhi perintah Allah, memperoleh syafaatnya, jika dibarengi dengan memintakan beliau wasilah (kedudukan tinggi), dan menentrakan hati yang gelisah. Kadangkala kita merasakan hal yang satu ini, yakni gelisah, rasanya tak ada manusia yang tidak pernah mengalaminya, mau curhat ke teman, gengsi, takut kalo-kalo temannya ga bisa dipercaya, ke orang tua, malu. Nah sekarang kita dah tau ternyata shalawat bisa menenangkan hati yang gelisah, jadi kenapa masih bingung???
Yang terakhir adalah shalat malam (qiyamullail). Terjaga di tengah malam dan menunaikan ibadah shalat sunnah dapat membersihkan hati dari bermacam kotoran. Banyak sekali manfaat dari shalat malam ini. Tidak cukup kalo mesti dijelaskan satu-persatu disini, jadi teman-teman cari sendiri aja yak…
Temen-temen pasti bingung, mana si be new you nya???
Tenang, tenang
Sabar…
Kita lanjutkan di sesi berikutnya…
Ok???


Lanjuuut………

Mulailah dari hati !!!!!

Selain karena hati adalah kendaraan paling disukai setan untuk berbuat maksiat dan dosa, ternyata hati juga mungkin menjadi kendaraan bagi para malaikat untuk berbuat baik dan beramal saleh. Oleh karena itu,,, setiap saat malaikat dan setan berlomba untuk mendapatkan kendaraan tersebut.
Nah menurut Al-Ghazali, pintu terbesar hati yang membuat setan senang karena kita menuruti kemauannya adalah sebagai berikut
1. Marah dan nafsu syahwat
2. Iri, dengki, dan rakus

Akhirnya……
BE NEW YOU
Artinya, menjadi diri kamu yang baru
Jika dulu kita mempunyai kebiasaan cepat cemas, cepat putus asa, cepat khawatir, takut yang berlebihan, atau nggak PD-an, maka mestinya sekarang kita berupaya untuk meminimalkan perasaan itu, atau sebaliknya, sombong, suka meremehkan orang lain, mengagumi diri sendiri, suka membual, dan menyepelekan dosa-dosa kecilpun mesti kita tekan segera.
Caranya???
Psikolog muda Innah Muthmainnah mengatakan, bahwa untuk menjadi manusia baru, tenyata ada langkah-langkah komprehensif yang menyeluruh. Seluruh aspek dari diri kita, yakni unsur ruhiyah yang diwakili hati, unsur fikriyah yang diwakili otak, dan unsur jasadi yang diwakili tubuh harus secara menyeluruh diarahkan pada nilai-nilai dan aturan islam.
Untuk lebih jelasnya cobalah untuk mempraktikkan aktivitas dibawah ini
  • Mu’ahadah
Yaitu aktivitas mengingat-ingat perjanjian dengan Allah. Tahu kan yang namanya janji? Janji adalah sesuatu yang membuat kita terikat. Setiap saat kita membuat perjanjian dengan Allah, misalnya saja dalam shalat, kita baca “Inna shalaati,wa nusuuki wa mahyaaya wamaa maatilillahi rabbil ‘alamiin… sesungguhnya shalatku, ibadahku, kehidupanku, dan kematianku adalah semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam…”
Artinya dalam shalat itu, kita benar-benar berjanji, bahwa segala macam hal yang kita lakukuan, semata-mata untuk Allah. Dan yang namanya janji itu adalah utang artinya enggak boleh terlupa… Oc???
  • Muraqabah
Adalah aktivitas menghadirkan keyakinan bahwa Allah senantiasa melihat kita, menyertai, dan mendengar seluruh perkataan bahkan desiran hati kita. Dimanapun, apapun, kapanpun, siapapun, dan bagaimanapun kita. Allah ternyata mengawasi kita. Maka mulailah dengan meneliti niat kita setiap akan melakukan sesuatu dan segera bertaubat ketika kita sadar melekukan kesalahan.
  • Muhasabah
Menghitung-hitung diri apakah hari ini kita banyak n=beramal ataukah banyak bermaksiat. Jika maksiat itu kredit, coba deh bikin neraca. Terus kita lihat saldonnya. So buruan tengok lembaran diarymu, adakah lembar kemaksiatanmu lebih baik daripada keteledoranmu? Jika saldonya negatif…duuuh kasiaaann deh…
  • Mu’aqabah
Menghukum diri sendiri. Jika dalam catatanmu banyak terdapat kesalahan, keburukan, dan dosa maka janganlah segan-segan menghukum diri sendiri dengan hukuman yang mendekatkan kepada Allah. Misalnya baca Al-Qur’an lebih banyak atau berinfak lebih dari biasanya.
  • Mujahadah
Bersungguh-sungguh dalam melakukan amalan-amalan saleh. Serius pantang mundur, dan nggak pernah putus asa.


Akhirnya…
Teman-teman yang saya cintai,,, seluruh aktivitas pembersihan hati ini rasanya tidak mungkin kita lakukan sendiri dan dalam jangka waktu yang pendek, butuh teman dan butuh proses, sebab seseorang yang sendirian lebih mudah tergoda untuk melakukan hal-hal yang buruk daripada yang baik. Oleh karena itu, aktivitas pembersihan hati ini mestinya dilakukan dengan teman lain atau bersama seseorang yang bisa membimbing kita. Untuk itu segeralah mencari sekelompok orang shaleh yang berada di dekatmu, teman kerohanian islam, aktivitas mesjid di dekat rumahmu, atau pusat-pusat kajian keislaman. Dan yang paling penting adalah kemauan untuk berubah, sehingga saat jenuh, ada motivasi untuk diri sendiri, karena proses ini membutuhkan waktu yang lama… Yuk, segera diawali sebelum terlambat, karena “PERUBAHAN ADALAH SEBUAH KENISCAYAAN”.

(sebagian besar dikutip dari buku Be New You, Jurus Biar Gak Jadi Jutek, karya Izzatul Jannah)












Lihat Juga